PERSILANGAN
Persilangan adalah proses
menggabungkan dua sifat yang berbeda dan diharapkan mendapatkan sifat yang
baik bagi keturunannya. Orang yang pertama kali
menyelidiki perkawinan silang dan menganalisa hasilnya dengan teliti
ialah Gregor Mendel. Ia mengumpulkan beberapa jenis kacang
ercis (Pisum sativum) untuk dipelajari perbedaannya satu sama
lain dan melakukan percobaan perkawinan silang pada tanaman
ercis tersebut.
Pada saat itu, Mendel belum
mengetahui bentuk dan susunan kromosom dan gen sebagai pembawa sifat.
Mendel menyebut bahan keturunan itu sebagai faktor tertentu.
Sekarang kamu mengetahui bahwa faktor penentu itu adalah gen.
Dengan diketemukannya kromosom (yaitu benda-benda halus berbentuk
batang lurus atau bengkok di dalam sel), maka Wilhelm Roux berpendapat
bahwa kromosom ialah pembawa sifat keturunan. Pendapat ini diperkuat oleh
eksperimen T. Boveri dan W.S. Sutton (1902) yang membuktikan
bahwa gen ialah bagian dari kromosom. Teori ini dikenal dengan
teori kromosom. Kemudian diketahui juga bahwa gen diwariskan
dari orang tua kepada keturunannya lewat gamet atau sel kelamin.
Sebelum mempelajari
persilangan Mendel, kamu perlu mengenal terlebih dulu penggunaan beberapa
simbol (tanda) yang sering digunakan dalam mempelajari genetika.
P : induk/parental (orang
tua)
F : keturunan/filial
(fillus)
F1 :
keturunan pertama
F2 :
keturunan kedua
♂: tanda kelamin jantan
♀: tanda kelamin betina
Gen biasanya
diberi simbol dengan huruf pertama dari suatu sifat. Gen dominan
dinyatakan dengan huruf besar, sedangkan gen resesif dengan huruf kecil,
misalnya:
T : simbol untuk gen yang
menentukan batang tinggi
t : simbol untuk gen yang
menentukan batang kerdil
Oleh karena tanaman itu
merupakan individu diploid, maka simbol tanaman ditulis dengan huruf dobel
:
TT : simbol untuk tanaman
berbatang tinggi
tt : simbol untuk tanaman
berbatang kerdil
Cara reproduksi tanaman
(perkembangbiakan tanaman) menentukan prosedur pemuliaan tanaman. Pengetahuan
cara reproduksi tanaman akan memperjelas keterkaitannya dengan metode pemuliaan
tanaman yang digunakan).
Bunga berfungsi utama
menghasilkan biji penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah
pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang
membawa biji. Morfologi suatu bunga dapat menjadi dasar bagi klasifikasi
tanaman. Tanaman yang memiliki system kekerabatan dekat umumnya memiliki ciri
atau morfologi bunga yang hampir sama.
Pengetahuan
tentang morfologi bunga dapat mempermudah kita dalam menentukan metode
pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan jenis penyerbukannya.
Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah penyerbukan dan pembuahan.
Penyerbukan (pollination) merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala
putik. Penyerbukan merupakan tahap awal dari terbentuknya individu atau tanaman
baru. Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan bantuan angin, air,
manusia, serangga atau hewan lainnya dan lain-lain.
PERANAN PERSILANGAN BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA
Persilangan merupakan cara yang penting dalam pemuliaan untuk
menghasilkan bibit hewan maupun tanaman yang unggul. Jika kamu mempunyai
tanaman jeruk yang berbuah kecil tapi manis dan tanaman jeruk berbuah besar
tapi masam dan kamu menginginkan memperoleh tanaman jeruk dengan buah yang besar
dan rasa yang manis, maka kamu dapat menyilangkannya. Diharapkan diperoleh
keturunan yang berbuah besar dan rasanya manis. Jika sudah diperoleh, tanaman
ini kemudian diperbanyak secara vegetatif agar sifatnya tidak berubah. Jadi
penemuan bibit tanaman ataupun hewan yang unggul dapat diperoleh melalui proses
persilangan.
TANAMAN TERONG (Solanum
melongena)
Terong (Solanum
melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah
tumbuhan penghasil buah yang
dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah dari India dan Sri Lanka.
Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan
agak jauh dari tomat.
Terong ialah tanaman
yang sering ditanam secara tahunan.
Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm ingginya. Daunnya besar dengan lobus yang
kasar. Ukurannya panjang tanaman ini sekitar 10-20 cm dan lebarnya
5-10 cm. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225
cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm. Batangnya biasanya berduri, buah
tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih
besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Dari segi botani, buah
yang dikelaskan sebagai beri memiliki
banyak biji yang
kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena
mengandung nikotin,
sejenis alkaloid yang
banyak dikandung tembakau. Berikut klasifikasi ilmiah dari tanaman terong :
Kerajaan :
|
|
Kelas :
|
|
Upakelas :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
S. melongena
|
Morfologi Bunga Terong
S Bentuknya seperti bintang
S Warna bunganya antara putih
hingga ungu
S Bunga tidak mekar secara serempak
(Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang
lebih dulu dari
pada putik. Protagini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu
daripada serbuk sari)
S Mahkota yang
memiliki lima lobu
S Benang
sarinya berwarna kuning
S Penyerbukan bunga terung dapat terjadi secara
silang ataupun menyerbuk sendiri
Bunga terong termasuk bunga sempurna karena memiliki putik dan benang
sari. Termasuk juga ke dalam bunga lengkap karna memiliki ke empat organ yaitu
kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Bunga terong termasuk tanaman yang
menyerbuk sendiri karena putik dan benang sarinya matang bersamaan dan juga
termasuk tanaman yang melakukan penyerbukan silang hal ini dikarenakan putik
dan benang sari yang terdapat pada bunga terong tidak dilindungi oleh mahkota
sehingga memungkinkan melakukan penyerbukan silang. Jadi, bunga terong termasuk
autogamy karena dapat melakukan pembuahan sendiri dari hasil penyerbukan
sendiri, dan allogamy karena bisa melakukan pembuahan silang dari hasil penyerbukan
silang.
![]() |
bunga jantan |
![]() |
Bunga betina |
TEKNIK PERSILANGAN
(HIBRIDISASI BUATAN) TANAMAN TERONG
1. Persiapan
Proses
ini meliputi :
· Menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan saat melakukan persilangan terong
· Mengetahui
morfologi dari terong dan reproduksinya
· Pemilihan
tetua betina dan tetua jantan yang ingin disilangkan
2. Kastrasi
Proses ini meliputi :
Pembersihan/
pembuangan bagian tanaman yang ada disekitar bunga yang akan diemaskulasi dari
kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai, organ tanaman lain
yang menggangu persilangan, serta pembuangan mahkota dan kelopak cabai. Alat
yang dapat digunakan pada tahap ini adalah pinset
3. Emaskulasi
Yaitu kegiatan membuang alat
kelamin jantan (stamen) yang akan disilangkan disilangkan pada tetua betina..
Metode emaskulasi yang digunaan pada praktikum persilangan terong ini adalah
Metode Kliping atau Pinset
4. Pengumpulan
serbuk sari
Yaitu kegiatan mengambil
serbuk sari dari tetua jantan yang telah dipilih sebelumnya. Pada praktikum ini
alat yang digunkan untuk mengambil serbuk sari adalah pinset.
5. Penyerbukan
Yaitu meletakkan serbuk sari
yan telah diambil dari tetua jantan kekepala putik
tetua betina.
tetua betina.
6. Isolasi
Isolasi adalah kegiatan
menutup bunga tetua betina yang telah dilakukan persilangan dengan menggunakan
kertas sungkup dan selotip, dengan tujuan agar serbuk sari dari tanaman yang
lain tidak menempel pada putik tetua betina yang disilangkan.
7. Pelabelan
Yaitu kegiatan
merekatkan kertas label pada daerah disekitar bunga yang disilangkan. Pada
kertas label tersebut tercantum nama kelompok, kelas dan tanggal persilangan.
Sumber :
Nasir.M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Tanto. 2002.
Pemuliaan Tanaman dengan Hibridisasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta