Rabu, 25 November 2015

PRAKTIKUM PENGENALAN BAGIAN BUNGA


PENGENALAN BAGIAN BUNGA 
Reproduksi seksual (generative) merupakan perkembangbiakan yang terjadi karena adanya peleburan antara dua sel  yaitu sel kelamin jantan (sperrma) dan sel kelamin betina (ovum) sehingga dihasilkan individu baru. Reproduksi generative pada tumbuhan diawali dengan peristiwa penyerbukan atau persaringan yang dilanjutkan dengan pembuahan. Organ yang berfungsi untuk alat reproduksi generatif adalah bunga. Bunga merupakan organ generative  tanaman, hal itu disebabkan, melalui bunga akan  berlanjut  regenerasi tanaman baru sehingga tanaman selalu eksis dari waktu ke waktu.
Bagian-bagian bunga secara umum antara lain sebagai berikut :
ü  Tangkai induk bunga atau ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus, penduluncus communis) adalah aksis perbungaan dalam lanjutan dari batang atau cabang. 
ü  Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian bunga yang tepat berada dibagian bawah bunga yang merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga. Fungsi dari tangkai bunga adalah penghubung antara bunga dengan ranting dan tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga. 
ü  Dasar bunga (receptacle), adalah bagian ujung bunga dalam melekatkan dan bertumpunya mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga adalah tempat bertumpunya atau letak mahkota bunga. 
ü  Daun pelindung (brachtea), adalah daun yang diketiaknya ditumbuhi bunga, daun pelindung merupakan daun terakhir. 
ü  Daun tangkai (brachteola) adalah daun yang letaknya berada di pangkal tangkai bunga yang berperan sebagai pelindung. 
ü  Kelopak bunga (sepal), adalah bagian bunga yang melindungi dan menyelimuti mahkota disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun.
ü  Mahkota bunga (corolla), adalah bagian bunga yang paling indah yang memiliki beraneka ragam warna yang menarik, dari keindahan bagian bunga ini (mahkota), mahkota bunga disebut sebagai perhiasan bunga. Dari warna-warna menarik tersebut, mahkota bunga memikat serangga-serangga yang berfungsi sebagai proses penyerbukan
ü  Benang Sari (Stamen), adalah alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga atau fertil yang terdiri atas kepala sari (anthera), serbuk sari (polen), tangkai sari (filament) dan penunjang kepala sari. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan. 
ü  Putik (pistil), adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan tangkai putik.

Menurut Ashari (1998)  Berdasarkan bagian-bagiannya, bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan tidak lengkap.
1.       Bunga lengkap
Bunga Lengkap adalah jika suatu  bunga memiliki semua bagian  utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
·         Kelopak bunga atau calyx;
·     Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
·      Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
·    Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa  putik.
2.       Bunga tidak lengkap
Bunga tak lengkap tidak mempunyai bunga yang tidak mempunyai salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin. Sementara itu, berdasarkan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tak sempurna . Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Sedangkan bunga tidak sempurna tidak memiliki alat jantan dan alat betina.

Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a)      Autogami (penyerbukan sendiri) Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama yang merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Penyerbukan sendiri member peluang menerrusnya sifat yang tidaak menyenangkan kepada generasi selanjutnya. Misalnya biji byang dihasilkan dengan penyerbukan sendiri mungkin tidak mampu berkecambah atau mungkin juga biji yang berkecambah di dalam tanaman tidak dapat menghasilkan biji sendiri.
b)      Geitonogami (penyerbukan tetangga) Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c)       Alogami (penyerbukan silang) mencakup penyerbukan serbuk sari dari satu tanaman ke putik tananaman lain. Penyerbukan ini hanya mungkin terjadi melalui perantara yang akan memmbawa serbuk sari dari bunga yang satu ke bunga yang lainnya. Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.
d)      Hybridogamy (Penyerbukan bastar) Pollen berasal dari tumbuhan lain yang tidak sejenis

Bunga Berumah Satu & Bunga Berumah Dua
Katakanlah organ reproduksi jantan dari spesies tanaman muncul pada tanaman tertentu spesies itu, tetapi tidak yang lain. Sebaliknya, mereka yang lain (dan hanya mereka) memiliki bagian reproduksi betina yang sesuai. Spesies tanaman ini dikatakan ” diesis.” Awalan di- menunjukkan “dua” dalam bahasa itulah cara bagaimana Anda dapat mengingat maknanya. Sebaliknya, pada tanaman monoesis memiliki kedua organ reproduksi jantan dan betina pada tanaman yang sama. Sebagian besar tanaman kebun kita jatuh ke dalam klasifikasi ini; kita menerima begitu saja sebagai keadaan “normal”. Awalan mono menunjukkan “satu” dalam bahasa Yunani, yang merupakan cara sederhana untuk mengingat perbedaan antara tanaman “diesis” dan “monoesis”.
Bunga berumah satu (monoesis) adalah bunga yang hanya memiliki satu jenis alat kelamin (putik atau benang sari) pada satu tanaman. Ini artinya Bunga berumah satu diperlukan dua atau lebih bunga agar dapat melakukan penyerbukan. Jenis bunga Bunga berumah satu disebut juga sebagai bunga tidak sempurna. Contoh bunga berumah satu ini adalah Bunga vanili, melinjo dan pepaya (pada beberapa spesies).
Bunga berumah dua (diesis) adalah bunga yang memiliki dua jenis alat kelamin (putik dan benang sari) pada satu tanaman. Bunga berumah dua artinya tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri (autogami) walaupun hanya ada satu individu. Jenis Bunga berumah dua ini disebut juga sebagai bunga sempurna. Contoh bunga berumah dua ini adalah bunga mangga, jeruk, durian, rambutan, dll.

Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)



Kelapa sawit tergolong tumbuhan berumah satu (monoceous) yang berarti bunga betina dan bunga jantan terdapat dalam satu pohon, namun tidak berada pada tandan yang sama.  Walau demikian, kadang-kadang dijumpai pada satu tandan terdapat bunga jantan dan juga bunga betina (hermafrodit).
Bunga sawit muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak daun hanya menghasilkan satu infloresen (bunga majemuk). Biasanya, beberapa bakal infloresen gugur pada fase-fase awal perkembangannya sehingga pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak menghasilkan infloresens.Perkembangan infloresen dari proses inisiasi awal sampai membentuk infloresen lengkap pada ketiak daun memerlukan waktu 2.5—3 tahun. Infloresen akan muncul dari ketiak daun beberapa saat menjelang antesis (penyerbukan). Bunga kelapa sawit merupakan bunga mejemuk yang terdiri dari kumpulan  spikelet dan tersusun dalam infloresen yang berbentuk spiral. Bunga jantan maupun bunga betina mempunyai ibu tangkai bunga (peduncle/rachis) yang merupakan struktur pendukung spikelet.  Umumnya dari pangkal rachis muncul sepasang daun pelindung  spikelet. Umumnya, dari pangkal rachis muncul sepasang daun pelindung (spathes) yang membungkus infloresen sampai dengan saat-saat menjelang terjadinya antesis. Dari rachis ini, terbentuk struktur  triangular bract yang kemudian membentuk tangkai-tangkai bunga (spikelets).

Tanaman Pepaya (Carica Papaya L)

  • bunga jantan (bunga yang hanya memiliki benang sari saja)
  • bunga betina (bunga yang hanya memiliki putik saja)
  • bunga sempurna/hermaprodit (bunga yang memiliki benang sari dan putik
Bunga jantan adalah bunga yang hanya memiliki benang sari saja, sedangkan bunga betina hanya memiliki putik saja. Kedua jenis bunga tersebut disebut bunga berjenis kelamin satu atau uniseksual. Jenis bunga yang memiliki putik dan benang sari disebut sebagai bunga sempuma/hermaprodit. Oleh karena memiliki dua kelamin, bunga sempuma termasuk bunga biseksual.
Dari bentuk bunganya tanaman pepaya tergolong tanaman yang menyerbuk silang. Penyerbukan tersebut berlangsung dengan bantuan angin atau serangga, tetapi tepung sari bunga jantan mudah dipengaruhi oleh angin.Bunga pepaya sangat peka terhadap iklim khususnya suhu dan kelembaban. Tanaman jantan dan sempurna bersifat tidak stabil yang artinya dapat mengalami perubahan kelamin akibat  perubahan lingkungan. Pada musim panas,  tanaman mengalami stress karena kelembaban rendah sehingga putik dan benang sari pada tanaman sempurna tumbuh  tidak wajar  dan  berbentuk karpeloid sehingga buah yang terbentuk di luar bentuk standar. Tanaman jantan dapat menghasilkan bunga sempurna sehingga menghasilkan buah yang  dikenal sebagai pepaya gantung/gandul. Tanaman betina bersifat stabil.




Daftar Pustaka

·         Ashari,S.1998, Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

·     Deden Abdurrahman.2008. Biologi kelompok pertanian dan kesehatan. Grafika media paratam: bandung.

·         PetaniIndonesia.2013.Morfologi Bunga Kelapa Sawit http://tanimedia.blogspot.co.id/2013/01/morfologi-bunga-kelapa-sawit.html

·         Warasfarm.2013.Mengenal Jenis-Jenis Bunga Pepaya https://warasfarm.wordpress.com/2013/11/18/mengenal-jenis-jenis-bunga-pepaya/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar