Penanaman Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Meril )
Kedelai berasal
dari wilayah Cina. Masyarakat Cina telah membudidayakan kedelai sejak berabad –
abad tahun yang lalu. Di Cina, kedelai dianggap sebagai salah satu dari lima
macam tanaman terpenting dalam kehidupan masyarakat. Dalam ilmu tumbuhan,
tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Family : Leguminoseae
Genus : Glycine
Spessies : Glycine max. L
Kedelai yang tergolong genus Glycine mempunyai banyak spesies yang
merupakan susunan genom diploid (2n) dengan 20 pasang kromosom antara lain
spesies Glycine clandestina, Glycine
falcata, Glycine tabacina (Suhaeni, 2007).
Morfologi Tanaman Kacang Kedelai (Glycine
max L. )
1.
Akar
Salah satu kekhasan dari
sistem perakaran tanaman kedelai adalah adanya interaksi simbiosis antara
bakteri nodul akar (Rhizobium japanicum) dengan
akar tanaman kedelai yang menyebabkan terbentuknya bintil akar. Bintil akar
sangat berperan dalam proses fiksasi Nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman
kedelai untuk kelanjutan pertumbuhannya (Cahyono, 2007).
2.
Batang
Batang tanaman kedelai tidak berkayu,
berbatang jenis perdu (semak), berambut atau berbulu dengan struktur bulu yang
beragam, berbentuk bulat, bewarna hijau, dan panjangnya bervariasi antara
30-100 cm. Batang tanaman kedelai dapat membentuk cabang 3-6 cabang.
Percabangan mulai terbentuk atau tumbuh ketika tinggi tanaman sudah mencapai 20
cm. Banyaknya jumlah cabang setiap tanaman bergantung pada varietas dan
kepadatan populasi tanaman. Jika kepadatan tanaman rapat, maka cabang yang
tumbuh berkurang atau bahkan tidak tumbuh cabang sama sekali (Cahyono. 2007).
3.
Daun
Jarak daun kedelai
selang-seling, memiliki 3 buah daun (triofoliate), jarang memiliki 5 lembar
daun, petiola berbentuk panjang menyempit dan slinder stipulanya terbentuk
panjang menyempit dan slinder, stipulanya terbentuk lanseotlat kecil, dan
stipel kecil lembaran daun berbentuk oval menyirip, biasanya palea bewarna
hijau dan pangkal berbentuk bulat. Ujung daun biasanya tajam atau tumpul,
lembaran daun samping sering agak miring, dan sebagian besar kultivar
menjatuhkan daunnya ketika buah polong mulai matang (Septiatin. 2008).
4.
Bunga
Bunga kedelai disebut bunga
kupu-kupu dan merupakan bunga sempurna. Bunga kedelai memiliki 5 helai daun
mahkota, 1 helai bendera, 2 helai sayap, dan 2 helai tunas. Benang sarinya ada
10 buah, 9 buah diantaranya bersatu pada bagian pangkal membentuk seludang yang
mengelilingi putik. Benang sari kesepuluh terpisah pada bagian pangkalnya,
seolah-olah penutup seludang. Bunga tumbuh diketiak daun membentuk rangkaian
bunga terdiri atas 3 sampai 15 buah bunga pada tiap tangkainya (Suhaeni. 2007).
5.
Buah
Buah kedelai disebut buah
polong seperti buah kacang-kacangan lainnya. Setelah tua, warna polong ada yang
cokelat, cokelat tua, cokelat muda, kuning jerami, cokelat kekuning-kuningan,
cokelat keputihan-putihan, dan putih kehitam-hitaman. Jumlah biji setiap polong
antara 1 sampai 5 buah. Permukaan ada yang berbulu rapat, ada yang berbulu agak
jarang. Setelah polong masak, sifatnya ada yang mudah pecah, ada yang tidak
mudah pecah,tergantung varietasnya (Darman, 2008).
6.
Biji
Biji kedelai memiliki
bentuk, ukuran, dan warna yang beragam, bergantung pada varietasnya. Bentuknya ada yang bulat
lonjong, bulat, dan bulat agak pipih. Warnanya ada yang putih, krem, kuning,
hijau, cokelat, hitam, dan sebagainya. Warna-warna tersebut adalah warna dari
kulit bijinya. Ukuran biji ada yang berukuran kecil, sedang, dan besar. Namun,
di luar negeri, misalnya di Amerika dan Jepang biji yang memiliki bobot 25 g/100
biji dikategorikan berukuran besar (Cahyono, 2007).
Kacang kedelai kaya
akan mineral seperti kalsium, magnesium, zat besi, kalium, fosfor, selenium dan
seng. Kalsium adalah mineral yang sangat penting karena dapat membantu
meningkatkan kepadatan tulang, kekuatan tulang dan juga dapat mencegah
osteoporosis. Ada berbagai macam makanan yang mengandung kalsium, tetapi kacang
kedelai mengandung lebih sedikit methione
dibanding dengan makanan lain. Methione
adalah sejenis asam amino yang dapat memperbaiki jaringan (Cahyono,
2007).
Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Kedelai
1.
Iklim
Kedelai sebagian besar tumbuh didaerah
yang beriklim tropis dan subtropis. Kedelai dapat tumbuh baik ditempat yang
berhawa panas, ditempat– tempat yang terbuka dan bercurah hujan 100 – 400 mm
per bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman kedelai
membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan (Septiatin. 2008).
2.
Ketinggian
Tempat
Kedelai cocok ditanam didaerah dengan
ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan laut. Lazimnya, kedelai ditanam
pada musim kemarau, yakni setelah panen padi pada musim hujan. Pada saat
itu, kelembapan tanah masih bisa
dipertahankan. Kedelai memerlukan pengairan yang cukup, tetapi volume air yang
terlalu banyak tidak menguntungkan bagi
kedelai, karena akarnya bisa membusuk. Tanaman kedelai biasanya akan tumbuh
baik pada ketinggian 0,5-300 m dpl. Sedangkan varietas kedelai berbiji besar
cocok ditanam dilahan dengan ketinggian 300-500 m dpl (Suhaeni. 2008).
Kacang kedelai dengan ukuran kecil
sangat baik ditanam dilahan pada ketinggian 0,5 sampai 300 meter diatas
permukaan laut. Sementara itu, kacang kedelai dengan ukuran biji lebih besar
jauh lebih baik ditanam diketinggian mulai dari 300 sampai 500 meter diatas
permukaan laut.
3.
Curah Hujan
Selama pertumbuhan tanaman, kebutuhan
air untuk tanaman kedelai sekitar 350 – 550 mm. Kekurangan atau kelebihan air
akan berpengaruh terhadap produksi kedelai. Untuk mengurangi pengaruh terhadap
produksi kedelai. Oleh karena itu, untuk mengurangi pengaruh negatif dari
kelebihan air, dianjurkan untuk membuat saluran drainase sehingga jumlah air
lebih dapat diatur dan dapat terbagi secara merata. Ketersediaan air tersebut
bisa berasal dari saluran irigasi atau dari curah hujan yang turun. Tumbuhan
kedelai yang memerlukan curahan air yang banyak atau kelembapan tanah yang cukup
tinggi (Septiatin, 2008).
4.
Temperatur
Temperatur yang dibutuhkan tanaman
kedelai sangat sesuai untuk pertumbuhan tanaman kedelai berkisar antara 25°C - 28°C.
Akan tetapi,
tanaman kedelai masih bisa tumbuh baik dan produksinya masih tinggi pada suhu
udara diatas, dan tanaman masih toleran
pada suhu 35°C hingga 38°C (Cahyono, B. 2007).
5.
Intensitas
Matahari
Meskipun kebutuhan cahaya tergantung
pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna
pucat ( tidak hijau ). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya
cahaya atau tanaman berada di tempat yang gelap.
Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang diperlukan tanaman untuk proses fotosintesis. Fotosintesis tanaman dapat
berjalan dengan baik apa bila tanaman mendapat kan penyinaran cahaya matahari
yang cukup. Bibit kedelai dapat tumbuh dengan baik, cepat dan sehat, pada cuaca
yang hangat dimana cahaya matahari terang dan penuh.
6.
Tanah
Tanaman kedelai sebenarnya dapat tumbuh
di semua jenis tanah. Namun demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan
produktivitas yang optimal kedelai harus di tanam pada jenis tanah yang
bersetruktur lempung berpasir atau liat berpasir Hal ini tidak hanya terkait
dengan ketersediaan air untuk mendukung pertumbuhan, tetapi juga terkait dengan
faktor lingkungan tumbuh yang lain (Septiatin, A. 2008).
Dalam
praktikum kali ini ada 5 varietas yang disediakan asisten praktikumnya, yaitu:
·
Agromulyo
·
Wilis
·
Kabah
·
Anjasmoro
·
Groboggan
Pada kelompok kami akan menanam
benih Agromulyo. Pemilihan varietas ini dilakukan secara acak.
Cara
Penanaman
Cara penanaman kedelai ada dua cara, dengan
cara ditebar dan dengan cara ditugalkan. Penanaman dengan cara ditebarkan akan
memperoleh tumbuhan yang tumbuh tidak merata, bibit yang dibutuhkan lebih
banyak, namun waktu dan tenaga yang digunakan lebih singkat. Penanaman dengan
cara ditugal memerlukan 3 orang, 1 orang untuk membuat lubang, 1 orang
memasukan benih, dan 1 orang lagi memasukan pupuk dasar dan menutup lubang.
Dalam praktikum Pemuliaan Tanaman ini,
sebelum dilakukan penanaman dilakukan pemberian jarak tanaman, hal ini
ditunjukan agar tidak ada perebutan unsur hara antar tanaman. Dan dalam
penanaman ini cara yang dilakukan adalah dengan cara ditugal.
Dimana, pada bedengan yang mempunyai panjang
dan lebar 100cm (1m) ini, dibagi untuk mendapatkan jarak tanam. Jarak tanam
yang ditetapkan adalah 40cm x 20cm. Sehingga didapatkan benih yang akan ditanam
adalah 12 benih, dimana dari ujung bedengan diukur 10 cm. Hal tersebut dapat
dilihat pada gambar dibawah ini
Setelah didapatkan jarak tanam dan diukur,
kemudian untuk mempermudah dalam penanaman diberikan pancang berupa kayu, yang
berfungsi agar penanaman yang dilakukan dapat merata. Kemudian diberikan lubang
disisi kanan atau kiri dari pancang sedalam 3cm untuk menanam benih yang telah
diberikan.
Sebelum benih dimasukkan kedalam lubang,
terlebih dahulu benih direndam dengan air. Hal ini dapat merangsang pertumbuhan
benih kedelai agar dapat tumbuh dengan baik. Setelah itu pada setiap lubang
diberikan furadan yaitu berupa pestisida yang digunakan untuk mencegah
terjadinya hama berupa semut.
Daftar Pustaka
·
Cahyono, B.
2007. Teknik Budidaya Dan Analisis Usaha Tani. Aneka Ilmu : Semarang.
·
Darman. 2008.
Kedelai Sumber Pertumbuhan Produksi Dan Teknik Budidaya. Gramedia :
Bogor.
·
Septiatin, A.
2008. Meningkatkan Produksi Kedelai Dilahan Kering, Sawah, Dan Pasang Surut.
Yrama Widya : Jakarta.
·
Suhaeni, N.
2007. Petunjuk Praktis Menanam Kedelai. Nuansa : Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar